Selasa, 23 Mei 2017

puisi sekolah minggu

Kasih Yesus Besar
Tuhan Yesus ...
Kau selalu menopang hidupku ..
Kasih Mu selalu menerangi jalan ku
Tuhan....
Aku percaya padaMu...
Karena Engakau selalu melindungiku ...
Tuhan...
Firman Mu pelita bagi kaki ku...
Ketika aku sendiri,
Kau selalu menemaniku
Terima kasih Tuhan...
Kasih Mu selalu ada dalam hidup ku...
By: Vivi



Permohonan Untuk Tuhan
Terima kasih Tuhan buat permohonanku,
Kau selalu mendengerkan permohonanku
Kau memberikan sukacita pada ku
Engkau sungguh baik bagiku
Oh Tuhan terima kasih Engkau telah mengabulkan,
Semua doaku kepadaMu,
Oh Tuhan terima kasih,
Karena Kau mendengarkan semua doa doaku
Engkau Tuhanku,
Terima kasiy ya Tuhan
By: Jeny Farida



Ucapan syukur ku untuk Tuhan
Terima kasih Tuhan atas berkatMu..
Aku bisa memiliki keluarga yang baik
Aku bisa memiliki orang tua yang baik
Aku memiliki tubuh yang sempurna
Tuhan ...
Terima kasih atas berkatMu setiap hari
BerkatMu yang tercurah bagiku
Berkati aku selalu Tuhan,
supaya aku bisa menjadi murid yang baik
Tuhan ...
Berkati keluargaku, supaya menjadi keluarga yang baik di matamu,
Terima kasih ...
Atas berkat yang selalu tercurah bagi keluargaku setiap hari...
Berkati kami selalu
Ucapan syukurku setiap hari
Tidak akan cukup untuk membalas semua kebaikan Tuhan
Terima kasih Tuhan Tesya mencintaiMu,
"I love Jesus"
By: Tesya Lonika




mereka yang membuat puisi ini adalah anak-anak sekolah minggu GPdI Toapaya, jujur pas baca terharu sekali, coz sekalipun mereka kecil, mereka sudah mengenal Tuhan Yesus dengan sangat baik, kiranya angkat ini menjadi generesi membawa dampak! amin. GOD BLESS READER....

CERPEN MOM STORY


Cerita Berseri : Mom story 

PART 1


"Ma.... Aku pulang" seruku sambil membuka pintu. Rumah ini terlihat sepi sekali dan kurang terawat. Aku teringat saat kami masih kecil, waktu itu mama selalu berkata "kalian masih kecil seprti ini dapat berkumpul bersama dan makan bersama, namun kelak ketika dewasa nanti kalian akan berpisah dan tidak ada moment bersama seperti ini lagi", saat itu aku hanya berpikir itu ucapan yang tidk berarti namun tepat diusia yang menjadi dewasa, aku baru menyadari arti dari kata kata itu.

Aku memanggil mama, namun ia tidak menjawab, lalu aku masuk dan mendapati dia berada di kamarnya duduk dibawa tempat tidur, ia terlihat merenung dan sedih. Hal ini sudah biasa bagi ku, dan aku sangat mengerti maksud dari keadaanya. " ma... " pangilku. "Tumben kau pulang,ada apa?" tanya mama singkat. "Ini rumah ku ma, tidak masalah aku kemari" jawabku, aku lalu pergi ke dapur untuk tidak mengganggunya yang menyendiri. 
Tidak berapa lama kemudian aku masuk ke kamar mama lagi, kali ini aku akan berusaha menjadi sahabatnya bukan seperti biasanya, anak yang membatah perkataannya. " ma...semua ada waktunya, Tuhan pasti menjawab kerinduan mama" kataku sambil duduk di seblahnya .
"Cin...." ujarnya parau. Aku sangat mengenal arti dari keparauannya itu. "Sudah terlalu lama aku disini, dan aku sangat ingin kembali!" katanya. Aku hanya diam. "Kalian seharusnya bersyukur dengan kebradaan kalian saat ini, kalian memiliki orang tua yang lengkap dan menjaga kalian sejak kalian kecil" kata mama, aku tau iya akan memulai cerita masalalunya yang uda sering aku dengar dahulu. Namun kali ini ada yang berbeda, dadakku mulai sesak mendengar perkataanya.


"Aku terlahir sebagai yatim piatu" ia mulai menangis. "Sejak aku kecil, aku tidak pernah memanggil " papa" aku tidak pernah merasakan di gendong papa, aku juga tidak pernah mendapat pelukan seorang ibu,bahkan aku tidak tau seprti apa itu ibu? saat orang lain bersama keluarganya aku hanya bertanya kepada abg dn kk kk ku mengapa ayah meninggal? Mana ibu? , namun mereka hanya cuek bahkan marah dan menganggap aku anak kecil yang menyusahkan, hari hari ku lewati dengan ceria, sekalipun kk ku memukulku, membentakku, mereka tidak memberiku kasih sayang, bahkan mereka tidak menyekolahkan aku malah menjadikan aku seprti pembantunya untuk memjaga anak anaknya. ya aku menderita sekali pada masa kecilku. Saat aku merasa sedih, aku hanya memandang langit dan berkata "Tuhan mengapa aku seprti ini?Mengapa tidak ada yang menyayangi ku?" kataku sambil menangis. Banyk anak anak yang membuli aku karena aku tidak memiliki orang tua, mereka menghina dan mengejek aku. Tapi aku hanya cuek, sampai suatu ketika mereka mengeroyoki aku, namun aku melawan mereka" kata mama ku sambil tertawa mengenang masa lalunya, kali ini dadahku bener benar sesak, dan airmataku terus mengalir membayangkan betapa pahitnya hidup ibuku dahalu,kini aku mengerti bagaimana keadaanya pada masa itu dan memasuki usia yang akan menjadi seorang ibu juga membuatku semakin sadar. Betapa sulitnya hidup mamaku dulu.



"Tepat di usiaku yang ke 13 tahun, saat itu aku memasuki masa remaja, di saat aku berjalan seorang wanita menyapa aku dengan lembut, kami pun mulai berbincang ia sangat baik dan memperduli keadaanku ia banyak bertanya mengenai kehidupanku, namun tiba tiba ia memelukku dan yang membuat aku kaget adalah DIA ADALAH IBUKU! aku sangat sangat kaget dn lari meninggalkan wanita itu, aku mencari kk ku ,
Aku mengis sejadi jadinya sambil bertanya apa ibu masih hidup? Apa benar iya masih ada diphilipina? Namun kk hanya memarahi aku dan meninggalkan aku. Hatiku bener bener sakit, ternyata aku masih memiliki ibu, kk dan abg ku mendustai aku, mereka kejam.
Lalu aku kembali kepada wanita itu, 
Aku memeluknya erat, seakan akan tidak ingin terlepas dari nya, kami menganis sejadi jadinya. Saat menjadi tenang, aku mulai bertanya kepada ibu, " kemana ibu pergi selama ini? mengapa ibu meninggalkanku? Mengapa ibu tidak membawa ku pergi dengannya? Mengapa ibu tidk menjagaku?"
Aku mulai menceritakan hidupku pada ibu, aku tidak di sekolahi mereka, karena kemiskinan kk dn abg, aku selalu di pukul bagai binatang, mereka terus selalu menyuruh melakukan hal hal yang berat. Tapi ibu terlihat sedih dan ingin mengungkapkan sesuatu namun tidk mungkin. Sekali lgi ibu memelukku smabil menangis,"bawaku bersamamu ibu" kataku saat itu. Ibu hanya mengangguk keras dan menangis. Kini aku menjadi remaja, dan ibu sering mengunjungi ku dan mengajariku banyak hal, kk dn abg tidk tau ini, ibu menyuruhku merahasiakn nya agar aku tidk di marahi mereka katanya, aku merasa bahagia sekali karena kini aku memiliki ibu, namun kebahagiaan itu tidk berlangsung lama, karena abgku pindah daerah,dan aku harus mengikutinya. Saat aku menyampaikan ini ibu sangat sedih ia berkata "ketika kau dewasa nanti ibu akan menceritakan semuanya, tunggu waktu yang tepat ibu akan mengambilmu dari mereka, aku hanya mengangguk dan meninggalkan ibu. 
Kini aku tinggal dngan abgku, disini keadaanku semakin buruk karena kk iparku yang mengucilkan aku setiap hari dan selalu menghina keadaanku, padahal setiap hari aku selalu menjaga anak anaknya, smntara abgku jarang dirumah"




  • Abg sangat menyanyangiku karena akulah gadis kecilnya baginya, aku sangat ingat dulu, saat ia pulang dari perantauan untuk mencari nafkah dari kejauhan aku berlari menyongsong dia dan memanggilnya " abg..abg...abg...." kataku sambil menangis "aku sangat merindukanmu" 
    Aku lalu memanjat punggungnya dan ia menggendong aku, aku bahagia sekali saat itu karena kurang lebih 2 tahun abgku tidak pulang. Kk iparku sungguh tidk senang melihat kedekatan aku dgn abgku,beberapa bulan kemudian kk iiparku menfitnah aku, dan abgku sangat marah dan lebih mempercayainya.
    Sampai saat itu....."
    mama menarik nafas...
    "Ia memukuli ku bagai seekor anjing, tanpa belas kasihan, dan saat itu juga dlm hatiku " aku akan memberimu pelajaran ,kau tidak akan melihat wajahku lagii!!" kata mama penuh ekspresi.


Keadaanku mulai tenang, dan aku tau kisah selaselanjtnya yang akan mama cerita kan. Aku memberi mama minum dan mengelus bahunya. "Aku baru sadar dan sangat mengerti keadaan mama, mengapa mama tidakk dpat menjadi ibu yang sempurna bagi anak anaknya" kataku dlam hati sembari menatap mama. Mama menarik nafas kembali sepertinya ia akan melanjutkan ceritanya. Aku bangkit berdiri, lalu mama menatapku "kau mau kemana"? Tanyanya " aku hanya ke depan sebantar ma" jawabku singkat. 
Beberapa menit kemudian...
"Mama... Ini untuk mu, happy mother day ma," kataku pada mama dengan penuh perasaan sembari memberikan ia buket bunga dan bingkisan ukuran sedang. Mama tampak senang dan tersenyum melihat memberianku.
"Syukurlah ia terlihat senang, kini mama harus menerima kasih dari anak anaknya, karena aku pun ....telah menerima kasih dari Tuhan" kataku dalm hati dalam pelukan mama. 


bersambung....
😊😊😊😊😊😊

Wahai jiwa...  Mendekatlah pada yang Maha Esa Jangan ikuti jejak yang akan binasa Waktu itu bagai uap Mudah lenyap sekedip saja Jika teringa...