Selasa, 22 Januari 2019

Ada rindu yang dalam, tersirat sejak dahulu, dicapai penuh bilur dibiarkan takkan bersatu....
Raga kita terlihat utuh, daging kita dalam satu ikatan darah,
Kita bersama, pergi dan datang, datang dan pergi. Bergurau tanpa batasan juga tak saling mengenal malu,
Kita terlihat utuh dan bersama....
Faktanya hati kita berkelana, kesana kemari mencari cinta. Kita dekat namun sejatinya jauh. Kita bersama namun tak saling memiliki,
Nyatanya batin kita sakit....
Jiwa kita merana dalam bisu....
dan kita.
nyaris hancur... Hingga tak dikenali,
"Itu kah mereka??? " Tanya orang.

Namun sekarang, baru saja aku terbangun dalam mimpi buruk atau bahkan masa mendatang yang kelam.
Kemudian bergegas....
Ini lah Waktunya membangun benteng, menyiapkan perisai, mengenakan ketopong dan berlatih kuatkan otot-otot imam, sambil menggegam pedang.
Menjadi pemenang adalah kepastian,
Menjadi kuat adalah keputusan
Namun adakah yang ingin maju berperang??
Mari maju, merebut kembali yang dijarah,
Melipatganda yang hilang sejak lama.
Terlebih menggantikan tetesan air mata dikala lemah dn tak berdaya...

Kamis, 10 Januari 2019

Jerit

Terjerit jerit menangis pun tiada guna. Menanti pintu terbuka tanpa mengetuk ialah omong kosong belaka, lalu masih kah berdiri disana tanpa aksi? Terkadang keadaan memang begitu, menjepit sampai menjerit, dan penolong sejati bukan mereka tapi dirimu, membawamu beranjak, dan pergi jauh.

Beri Iman


Beri aku iman. . .
Iman yang telah hilang ...
Hilang ditelan gemerlapan dunia...
Dunia yang penuh dusta juga nista
Beri aku keyakinan...
Keyakinan yang menyatakan kau pernah ada..
Ada untuk selamatkan dunia
Dunia yang akan binasa
Binasa oleh dosa...
Dosa yang nikmat...
Nikmat namun mengikat
Mengikat sampai tak mengerti kebenaran
Kebenaran yang telah ditetapkan
Ditetapkan bagi kau ada aku
Beri aku iman...
Iman yang timbul...
timbul dari pendengaran,
pendengaran oleh firman Kristus

Rabu, 09 Januari 2019

Seolah langit menjadi tembaga,
Dikala dahaga tak mampu ditahan lagi,
Mungkin menanti ajal, itu adalah jalan.
Aahhh !! lamunan konyol apa lagi yang terbesit?

Tiada pertempuran yang akan berakhir selama hayat dikangdung badan,
Dan tiada alasan berhenti berjuang,
Meski satu-satunya di medan perang.

Jika waktu saja berjalan, mengapa berdiam disitu dalam kedukaan?
"Mari bergadeng tangan bersamaku, sampai indah diriku" ujar waktu menutup pilu.

Wahai jiwa...  Mendekatlah pada yang Maha Esa Jangan ikuti jejak yang akan binasa Waktu itu bagai uap Mudah lenyap sekedip saja Jika teringa...