Seolah langit menjadi tembaga,
Dikala dahaga tak mampu ditahan lagi,
Mungkin menanti ajal, itu adalah jalan.
Aahhh !! lamunan konyol apa lagi yang terbesit?
Tiada pertempuran yang akan berakhir selama hayat dikangdung badan,
Dan tiada alasan berhenti berjuang,
Meski satu-satunya di medan perang.
Jika waktu saja berjalan, mengapa berdiam disitu dalam kedukaan?
"Mari bergadeng tangan bersamaku, sampai indah diriku" ujar waktu menutup pilu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar