Senin, 24 Agustus 2020

Begitu manis nan elok rupawan, 
Menyapa dan senyum dengan penuh asmara
Tatapan mata penuh dengan makna
Akhirnya ungkapan rasa terucap
Yang katanya dari lubuk hati terdalam, 

Menjalin cinta penuh tawa, 
Inginkan mu, bersamamu, dan tak ingin terpisah kan untuk selamanya sekali pun maut menghampiri, katanya

Terhanyut dalam rayuan belaka,
Terbuai buai dari setiap bait baitnya
Seolah, langit terbuka menujukan kemegahannya, 
Huwaaaahhhhh..gumam si manis
kini berasa ialah mahkluk terbahagia, 
Memiliki sang kekasih

Waktu pun berputar meski melamban
Kini rasa tak semanis dan seindah dahulu
Merubah kisah yang tak lagi hanya canda tawa, tapi amarah, tangis dan pilu menghampiri Tahtanya, 

Cinta menjelma menjadi benci
Rasa mujur sebab memiliki nya berubah penyesalan yang teramat dalam karenanya
Akhirnya berjalan pada dunia yang berbeda

Begitulah kisah dalam perjalanan  cinta,
Andai mampu memporsikan kasih
Andai mampu mengendalikan hasrat
Sudah pasti tak merasakan sesakit ini 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wahai jiwa...  Mendekatlah pada yang Maha Esa Jangan ikuti jejak yang akan binasa Waktu itu bagai uap Mudah lenyap sekedip saja Jika teringa...