Jejak terhapus tiupan angin
Namun hingga kini masih menjadi ambigu
Walau sudah menghabiskan waktu
Tak berakar, tak bercabang, apalagi berbuah
Ironisnya masih menjadi mahluk yang hidup
Menoleh kiri terkagum akan kejayaan orang
Menolah kanan takjub kemegahan mereka,
Duduk di singgahsana dan bertahta bak raja
Tak merasa panas trik, dan dinginnya salju
Ingin berteriak pada diri, jangan iri atau merasa gundah
Hayat masih dikandung badan, meski "dipanggil" tak ada yang tahu
Melangkah lah dengan iman, berlari dalam pengharapan, dan mencapai oleh kemurahan ilahi
Peluk diri dengan erat, mempercayainya dengan tulus,
Tak perlu menimbang atau menakar mesti sama seperti kawanan disana
Menjadi utuh lebih bermakna menjalani hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar