Kamis, 03 Desember 2020

Mengapa benci pada diri sendiri?
Bukankah lebih baik berpeluk mesra
Mengapa marah pada diri sendiri?
Bukankah lebih baik mengerti dan memaafkan
Mengapa terus menyalahkan diri sendiri?
Bukankah ia peribadi utama dimuka bumi yang kau andalkan

Bila merasa seolah hidup adalah kesialan
Dan takdir adalah kesengsaraan,
Syukuri lah dengan cara yang manis,
Setidaknya masih diberi mata untuk dapat melihat keindahan alam yang tiada duanya
Setidaknya masih diberi lidah untuk mengecap manisnya madu, dan asinnya garam

Kisah akan berhenti, jika kau memilih berhenti
Kisah akan berdusta, jika kau memilih berdusta,
Kisah akan pahit, jika kau memilih pahit,
Kisah akan manis, jika kau memilih manis,
Kisah akan indah, jika kau mengukir menjadi indah,

Kembali pada diri sendiri, dalam pelukan cinta hingga benih tumbuh menjadi keutuhan yang teguh,
biarlah lidah liar itu berkata kata semaunya
Biarlah pikirannya melayang-layang kesana-kemar
Karena begitu lah cara semesta hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wahai jiwa...  Mendekatlah pada yang Maha Esa Jangan ikuti jejak yang akan binasa Waktu itu bagai uap Mudah lenyap sekedip saja Jika teringa...