Tiba tiba...
Ia dilanda kebimbangan,
Termangu menatap si biru langit
Sambil bergumam
"Ingin ku capai bintang, menebus angkasa, menggapai bulan dan menjadi mentari"
Dan hari itu ia mempersiapkan dengan cinta dan gairah
Tiba-tiba...
Angin pun memberi kabar,
Langit pun memberikan tanda-tanda
Gunung mulai berbicara ,
Airpun tak mau kalah, ia menggenangi kota itu
Goncangan episentrum menggertak mereka
Kali ini, sana sini ingin berkuasa
Merekayasa cerita bahkan jebakan maut
Sesungguhnya ada apa??
Menarik kembali mimpi itu,
Dan melangkah biasa saja kah?
Ntah lah ...
Kali ini hati dan pikiran tak sejalan
Terpenting ialah...
Menanti dengan iman, berjalan dalam terang hingga dijemput di awan awan permai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar